advertising

Wednesday, July 26, 2017

Ahli bedah dari India Sushruta Samhita

Ahli bedah dari India Sushruta Samhita


          SUSHRUTA adalah orang yang dianggap sebagai bapak operasi plastik dan katarak, beliau adalah seorang tabib masa kuno dan berhasil menulis sebuah karya medis dalam bahasa sansekerta dan telah diterjemahkan kedalam bahasa arab ketika masa kekhalifahan ABBASIYAH pada tahun 750 masehi, hasil karyanya ini telah menyebar kedaratan eropa dan sekitarnya yang
dibawa oleh para pedagang dari tanah arab, pada tahun 1815 untuk pertamakalinya didunia barat telah berhasil melaksanakan operasi bedah Plastik yang dilakukan oleh seorang dokter yang bernama Joseph Costantine Carpue yang telah sukses belajar selama 20 tahun di india.

         Bedah plastik nampaknya merupakan ciptaan zaman modern. Hasrat untuk mencapai kecantikan fisik sudah tentu menjadi salah satu yang menyebabkan operasi seperti ini menjadi populer. Selain sisi kosmetik, bedah plastik dilakukan juga untuk tujuan rekonstruktif. Ternyata, bedah plastik telah ada lebih lama dari yang disadari banyak orang. Salah satu catatan mengenai bedah plastik dapat ditemukan dalam Sushruta Samhita, sebuah kitab kedokteran penting dari India.

         Sumbangsih Sushruta Samhita yang lain untuk bedah plastik antara lain termasuk, penggunaan kulit pipi untuk rekonstruksi daun telinga yang hilang, penggunaan minuman anggur sebagai obat bius, dan penggunaan lintah untuk membersihkan luka dari pembekuan darah.

         Sushruta Samhita juga merupakan salah satu kitab dasar bagi ilmu Ayurveda yang merupakan pengobatan tradisional India. Sehingga Shusruta Samhita bukan saja merupakan gambaran prosedur bedah plastik. Akan tetapi kitab ini terdiri dari 184 bab dengan penjelasan lebih dari 1,120 penyakit, selain catatan bermacam-macam obat yang terbuat dari binatang, tumbuhan dan mineral. Selain itu, kitab medis ini juga menggambarkan 300 cara bedah yang dibagi ke 8 macam, dan 121 instrumen pembedahan yang digunakan.

         Selain itu, Sushruta mengajarkan bahwa untuk menjadi tabib yang baik, seseorang harus memiliki pengetahuan medis secara teori maupun praktek. Dia menciptakan bermacam modul eksperimen bagi muridnya untuk mempraktekkan bermacam prosedur bedah yang terdapat dalam kitabnya. Contohnya penyayatan dilatih pada sayur-sayuran dan kantong dari kulit yang diisi lumpur dengan kepadatan berbeda, pemeriksaan (probing) pada kayu yang dimakan ngengat atau sepotong bambu, dan menyuntik pada nadi pada bangkai binatang ataupun batang seroja.

        Di abad ke 8 M, kitab Sushruta Samhita diterjemahkan kedalam bahasa Arab oleh Ibn Abillsaibial. Terjemahan ini dikenal sebagai Kitab Shah Shun al-Hindi atau Kitab i-Susurud, akhirnya dikenal di Eropa pada akhir abad pertengahan. Di Italia masa renaisans, keluarga Branca dari Sisilia, dan dokter dari Bologna bernama Gasparo Tagliacozzi telah mengenal teknik bedah yang ditemukan di kitab Sushruta Samhita. Meskipun demikian, kemampuan orang Eropa akan bedah plastik dan ilmu bedah secara umum baru meluas ratusan tahun kemudian. Sementara di India, Sushruta Samhita membuat dokter-dokter India yang sangat piawai dalam membedah. Pada tahun 1794, sebuah artikel dimuat di Gentleman's Magazine of London yang mengisahkan bedah plastik untuk rekonstruksi hidung seorang tukang kereta yang dimutilasi oleh tentara penguasa, Tippu Sultan. Prosedurnya amat serupa dengan apa yang diajarkan oleh Sushruta, meskipun teknik cangkok yang dilakukan dari kening bukan dari pipi. Ini menunjukkan juga bahwa ilmu kedokteran di India tidak statis dan bermacam inovasi diciptakan untuk menyempurnakan teknik bedah dari abad ke 6 SM. Dengan cara inilah, prosedur bedah yang diajarkan Sushruta untuk rhinoplasty dikenal di Barat.



refferensi

wikipedia
copas



0 comments:

Post a Comment